Jakarta (ANTARA) - Langkah petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi yang berpasangan dengan petenis Belanda Matwe Middelkoop terhenti di semifinal ganda campuran Wimbledon 2023, Rabu waktu setempat.
Aldila/Middelkoop berjuang melewati tiga set saat berhadapan dengan Joran Vliegen/Xu Yifan di Lapangan 18 All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris.
Namun, keduanya harus mengakui penampilan lawannya pasangan Belgia/China itu dengan 1-6, 6-3, 3-6. Hal itu membuat Aldila/Middelkoop lagi-lagi kandas di empat besar Grand Slam setelah mengalami hal serupa di French Open bulan lalu.
Dalam unggahan media sosial mereka, Kamis, baik Aldila maupun Middelkoop, berterima kasih atas dukungan para penggemar.
Baca juga: Aldila Sutjiadi jejakkan kaki di semifinal ganda campuran Wimbledon
Terlepas dari kekalahan itu, pencapaian Aldila di Wimbledon merupakan sejarah baru bagi tenis Indonesia. Sebelum Aldila, mantan petenis putri Indonesia Angelique Widjaja menorehkan prestasi terbaiknya di perempat final ganda putri Grand Slam lapangan rumput itu pada 2003 dan 2004.
Legenda tenis Indonesia lainnya, Yayuk Basuki, lebih dulu mengukir prestasi terbaiknya di Wimbledon dengan menembus perempat final tunggal putri pada 1997.
Tahun ini giliran Aldila mencetak sejarah tenis Indonesia di Wimbledon dengan pencapaian terbaiknya pada semifinal ganda campuran.
Petenis berusia 28 tahun itu juga berkompetisi di sektor ganda putri Wimbledon 2023. Bersama petenis Jepang Miyu Kato, Aldila untuk pertama kalinya menempati unggulan ke-13 pada Grand Slam. Sebelumnya, pada Australian Open dan French Open, kedunya menduduki tempat unggulan ke-16.
Sayangnya, langkah Aldila/Kato di Wimbledon harus terhenti di tangan pasang petenis Ceko Barbora Strycova/Hsieh Su-wei dari Taipei pada babak 16 besar, Senin (10/7).
Baca juga: Aldila fokus ke ganda campuran usai drama di ganda putri French Open
Baca juga: Aldila Sutjiadi/Miyu Kato atasi rintangan babak pertama Wimbledon
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023